Bagi umat Kristiani di seluruh dunia, Hari Natal yang dirayakan di bulan Desember adalah hari yang istimewa. Secara umum, Natal identik dengan Pohon Natal berbentuk pohon cemara yang dihiasi lampu dan ornamen cantik, Santa Claus, kado, serta acara makan bersama. Namun demikian, setiap negara mempunyai caranya sendiri untuk merayakan hari ini. Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tradisi perayaan Natal di Jerman.
Natal di Jerman dimulai ketika memasuki masa Advent, yaitu empat minggu sebelum hari Natal. Advent ditandai dengan krans Natal yang dibentuk dari karangan cabang cemara dengan empat lilin adventnya. Setiap minggu satu lilin dinyalakan. Ini dilakukan untuk menunjukkan berapa minggu orang, terutama anak-anak harus bersabar hingga perayaan Natal tiba. Tradisi ini sudah ada sejak abad ke-19.
Di awal masa Advent, kita dapat melihat jalan-jalan utama di Jerman berhiaskan ornamen Natal. Umat Kristiani biasanya mulai menghias jendela dengan hiasan-hiasan Natal juga lampu berwarna-warni, termasuk juga di balkon atau di halaman rumah. Orang-orang membuat Weihnachtsplätzchen atau kue kering Natal yang memiliki bentuk-bentuk unik seperti pohon Natal, manusia salju, santa, bintang dan lainnya.
Pada masa awal Advent ini juga dimulailah Weihnachtsmarkt (Pasar Natal) atau disebut juga Christkindlmarkt yang terdapat di hampir setiap kota di Jerman. Ini menjadi semacam pemanasan sebelum hari Natal tiba dan merupakan daya tarik bagi para wisatawan. Pasar Natal biasanya mengambil lokasi di tempat yang ramai seperti di alun-alun kota atau di kawasan pejalan kaki. Wisatawan bisa datang ke Nürnberg, Dresden, Köln dan München yang terkenal dengan Pasar Natalnya. Di Weihnachstmarkt Anda dapat menemukan hiasan atau dekorasi Natal yang cantik, juga makanan khas saat Natal. Suasana natal akan sangat terasa di sana. Di stan-stan berbentuk gubuk-gubuk kayu yang dihiasi dengan keceriaan, kita dapat menemukan banyak hal seperti mainan, kerajinan tangan, hiasan pohon Natal dan tentu saja makanan dan minuman sambil disuguhkan paduan suara dan dansa di panggung hiburan. Ada juga beberapa permainan yang digemari anak-anak seperti korsel dan kincir ria. Stan jajanan Natal yang tidak pernah sepi dari pengunjung di antaranya ada Gebrannte Mandeln (kacang badam bersalut gula), kue-kue Natal seperti Lebkuchen (kue-kue dengan rasa mengandung rempah-rempah) dan Magenbrot (roti jahe), Christstollen/Stollen (kue yang berisi buah kering lalu ditaburi gula), dan Bratwurst. Orang dewasa biasanya minum Glühwein (anggur yang dihangatkan, dengan atau tanpa brendi) atau Eierpunsch (eggnog ala Jerman).
Tradisi yang tidak ketinggalan adalah Advenstkalender. Adventskalender adalah sebuah kalender dengan 24 kotak dan pintu kecil, yang di dalamnya terdapat hadiah atau cokelat. Pintu-pintu tersebut dapat dibuka mulai dari hari pertama masa advent sampai hari ke 24, yaitu hari sebelum natal. Bentuk dan motif Adventskalender saat ini sudah sangat beragam dan menarik bagi anak-anak maupun orang dewasa.
Selain Adventskalender, tradisi yang juga ditunggu oleh anak-anak adalah Perayaan Santo Nikolas pada tanggal 6 Desember. Sehari sebelumnya, anak-anak akan meninggalkan sepatunya yang baru atau bersih di depan pintu dengan harapan Nikolas akan mengisinya dengan cokelat, permen atau makanan-makanan yang manis.
Pohon Natal adalah hal yang penting. Biasanya orang Jerman menggunakan pohon cemara khusus yang hidup sebagai pohon Natal dan ditempatkan di ruang tamu atau di dekat perapian di ruang keluarga. Pohon cemara ini mulai dihias sehari sebelum malam Natal atau bahkan jelang malam Natal tanggal 24 Desember agar daun-daun cemara itu terlihat segar.
Tradisi berikutnya yang penting adalah ibadah di gereja. Saat Malam Natal biasanya gereja sangat penuh karena tidak hanya mereka yang rutin beribadah mingguan, bahkan bukan hanya umat Kristiani saja yang hadir di malam Natal. Pada akhirnya, bagi sebagian masyarakat Jerman, mengikuti misa malam Natal menjadi tradisi.
Setelah ibadah dari gereja selesai, biasanya akan dilanjutkan makan malam bersama keluarga di rumah. Menu makan malam istimewa biasanya hadir di malam Natal, seperti Weihnachtsgans atau angsa panggang spesial Natal, Schäufeleatau daging ham yang diasapi, Wurst (sosis) lalu akan disajikan dengan variasi kentang dan Sauerkraut (kubis yang diiris tipis-tipis dan difermentasikan). Makan malam biasanya ditutup dengan makanan yang manis seperti creme buah dan Bratafeln (apel panggang) saus cokelat atau vanilla.
Setelah makan malam, dilanjutkan dengan serangkaian acara keluarga seperti menikmati kue-kue Natal dan wine bersama di ruang keluarga dan tukar kado. Tidak perlu menunggu sampai hari Natal pertama di Jerman, orang-orang sudah bisa membuka hadiah mereka pada malam Natal, lalu beramah tamah sampai larut malam. Generasi muda memanfaatkan waktu usai acara keluarga untuk minum-minum di bar bersama teman-teman.
Tradisi mudik tidak hanya dikenal di Indonesia. Di Jerman sendiri, libur Natal digunakan untuk berkumpul dengan keluarga tidak terkecuali bagi mereka yang tidak merayakan Natal. Beberapa hari menjelang Natal orang-orang sudah berkumpul dengan keluarga masing-masing untuk merayakan Natal atau pergi berlibur bersama keluarga.
Namun berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di masa pandemi ini diberlakukan aturan dimana anggota satu rumah tangga diizinkan untuk bertemu dengan tidak lebih dari 10 orang dari rumah tangga lain. Anak-anak di bawah 14 tahun dikecualikan dari batasan 10 orang tersebut. Kanselir Jerman Angela Merkel memperingatkan masyarakat untuk lebih taat menjalani protokol kesehatan, terutama dalam hal membatasi kontak dengan orang lain, demi menurunkan lonjakan penularan Covid-19. Orang-orang didesak untuk menjalani isolasi mandiri sebelum dan sesudah melakukan pertemuan di masa Natal. Perusahaan juga diminta untuk memberikan fleksibilitas kepada karyawannya selama Natal dan Tahun Baru, serta mengizinkan para karyawan bekerja dari rumah. (FCW)